Orang Paling Ganteng di Garut

Orang Paling Ganteng di Garut

Tulisan ini sebenarnya hanya sebuah eksperimen, bagaimana agar saya, Kang Fajrin, bisa muncul di tingkat teratas pencarian untuk kata kunci orang paling ganteng di Garut. Apabila saya bisa membuat foto saya sendiri muncul paling atas untuk kata kunci ini, berarti saya pun bisa membuat kata kunci lain yang serupa bisa muncul paling atas; misal, jika Anda punya produk cimol dengan merk Lomic, saya bisa membuat produk Cimol Lomic milik Anda itu muncul paling atas untuk kata kunci Cimol Paling Enak di Garut.

Tentu saya sadar, Kang Fajrin itu bukan orang paling ganteng di Garut; tapi juga disanalah kuncinya. Produk Cimol Lomic anda juga mungkin bukan produk cimol paling enak di Garut, tapi bukan berarti produk Anda itu tidak bisa menduduki kasta tertinggi, setidaknya di halaman pertama, untuk pencarian dengan kata kunci cimol paling enak di Garut.

Sayangnya memang, jika eksperimen ini berhasil, saya seakan mengamini hipotesis yang selama ini saya cari bukti kebenarannya, yaitu bahwa dunia marketing adalah dunia yang penuh tipu daya, terutama ya marketing online ini, yang sangat terbatas pada algoritma-algoritma. Anda juga mungkin dapat tertarik pada dunia tipu daya ini, sehingga alih-alih menginvestasikan sumber daya anda untuk membuat dan mengembangkan produk Anda menjadi produk paling oke, Anda dapat terjerumus malah menginvestasikannya untuk memilih mengakali algoritma-algoritma tersebut untuk menjadi seorang yang penuh tipu daya.

Jika Anda punya resource yang banyak, tentu Anda bisa melakukan keduanya, mengembangkan produk yang bagus, dan juga membuat pemasaran online yang bagus dan masif. Karena itu pula, saya merasa agak iri kepada orang-orang yang punya privilege tersebut. Saya sendiri seringkali memulai usaha dengan keadaan sumber daya sangat terbatas, sehingga jika sumber daya saya dialokasikan untuk satu hal, tidak ada untuk hal lain, sementara keduanya sangat krusial. Yah, tapi itu bukan berarti saya hanya mengeluh dan berhenti. Saya menulis ini pun adalah bukti bahwa saya tumbuh dan berkembang… mungkin…

Usaha-usaha Milik Orang Paling Ganteng di Garut

Saya sempat membuat usaha saya, Jelajah Garut, menduduki peringkat tertinggi pencarian gugel untuk kata kunci Rental Tenda Terbesar di Garut, Anda bisa coba sendiri. Tapi untuk bisa secara moral mengklaim usaha sendiri sebagai yang terbesar di Garut, saya berkeliling Garut melihat kompetitor-kompetitor saya yang lain. Sehingga saya bisa sampai pada kesimpulan bahwa Rental Alat Outdoor Jelajah Garut memang yang terbesar di Garut.

Saya tidak mau menulis artikel tentang brand yang lain, misal Kopi 76 yang sekarang juga sedang saya bantu operasionalnya, sebagai kopi paling enak di Garut. Mungkin bisa, tapi untuk memiliki arogansi tersebut saya harus memastikan bahwa Kopi 76 memang kopi paling enak di Garut, sementara saya sendiri tidak yakin demikian. Kalau kopi paling soleh ya bolehlah, sebagai gimik lucu-lucuan kopi yang berasal dari balik dinding pesantren. (kalau mau beli kopi 76 bisa lewat Shopee Kopi 76 atau Tokopedia Kopi 76, atau anda bisa kunjungi websitenya di link ini)

Selain Kang Fajrin sebagai orang paling ganteng di Garut, saya juga ingin mencoba membuat produk teman saya, teh Mia, cimol Chewymol agar bisa mejeng di page paling atas untuk kata kunci cimol paling enak di Garut. Yah, karena teh Mia itu teman saya, tentu saja. Jika Anda ingin meminta jasa yang sama dari saya, ya tentu saya akan memberikan tarif. Ya, tidak gratis, tentu saja. Walau saya juga belum menentukan tarifnya berapa.

Nah, tentu proses ini akan memakan waktu. Tidak mungkin saya mengunggah artikel sekarang dan besok tiba-tiba sudah mejeng di halaman pertama, kecuali saya unggah artikelnya di headline media online besar kayak detik, tempo, cnn, dan teman-temannya. Akan sangat bombastis jika saya sebagai orang paling ganteng di Garut masuk media nasional macam itu, sehingga mungkin bisa muncul di halaman pertama untuk kategori berita, tapi yah mungkin hanya dalam mimpi.

Saya, Kang Fajrin, waktu dulu itu sedang ngeguide konsumennya Jelajah Garut ke Gunung Papandayan. Untuk jadi yang paling ganteng di Garut, saya juga mesti jadi yang paling ganteng di Gunung Papandayan.

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat)

Jika kompetisi terhadap predikat saya ini digoyah oleh orang lain yang ingin merebut singgasana saya dengan melancarkan trik-trik optimisasi pencarian yang lebih mutakhir, Kang Fajrin bisa dengan mudah dikudeta dari kursi orang paling ganteng di Garut.

Lebih jauh lagi, algoritma pencarian juga bisa sewaktu-waktu berubah, tidak tahu kapan dan bagaimana, dan mungkin saya sebagai orang paling keren di Garut bisa dengan mudah lengser dari singgasana komedinya hanya karena perusahaan pemilik mesin pencarian menginginkannya demikian. Begitu pula dengan produk-produk yang saat ini tengah menikmati suasana puncak klasemen pencarian, bisa dengan mudah lengser jika algoritma berubah.

Yang tidak bisa berubah adalah impresi orang terhadap Anda atau produk Anda. Jika Saya memang orang paling keren di Garut, dan persepsi orang sudah tercipta demikian, maka bagaimanapun algoritma berubah, saya akan tetap memegang predikat tersebut. Pun juga produk Anda, jika produk bubur bayi milik Anda memang yang paling disukai para bayi, maka konsumen tak akan lagi mencari dengan kata kunci bubur bayi paling enak, tapi mereka akan langsung mencari produk Anda, dan Anda akan dengan mudah berada di halaman pertama.

Perbaiki produk Anda, kuatkan strength-nya, beri kompensasi terhadap weaknessnya, dan siapkan mata Anda terhadap peluang dan ancaman dari luar. Selama algoritma pencarian masih bertahan seperti saat ini, maka anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk membuat produk anda panjat sosial di tangga mesin pencarian.

Eksperimen Berikutnya

Untuk eksperimen pertama ini, saya sengaja membatasi lingkup pencarian dengan kata “di Garut”. Tentu akan lebih bagus jika saya membatasi pencarian dengan kata “di Indonesia” atau malah dengan kata “di Dunia”. Tapi semakin besar lingkupnya, semakin konyol jadinya. Bayangkan, jika saya mengklaim produk saya Kopi 76 sebagai kopi paling enak di dunia, paling nanti diketawain orang. Untungnya, kita bisa memanfaatkan yang konyol-konyol itu untuk keperluan gimik yang komedik, misal, kopi 76 sebagai kopi paling soleh di dunia. Sama-sama bakal diketawain orang, tapi ya memang niatnya bikin ketawa orang, sekaligus memasarkan.

Selain itu, lingkup yang lebih besar juga berarti kolam yang lebih luas dan kompetisi yang lebih banyak. Mungkin sudah ada orang-orang yang memproklamirkan diri sebagai orang paling ganteng di Indonesia atau malah di dunia, dan mungkin orang-orang ini memang kredibel, sehingga kompetisi untuk bisa menduduki kasta tertinggi pencarian akan semakin sulit. Dan memang itu tantangannya.

Tantangan yang lebih besar tentu menawarkan reward yang lebih besar pula. Yah, secara intuitif pun Anda dapat memahaminya. Jika Anda punya produk yang sudah dapat diklaim sebagai yang terbaik di Indonesia, orang-orang akan serta merta mencari produk Anda tersebut. Jika saya bisa mengklaim diri sendiri sebagai orang paling ganteng di Indonesia, tentu orang-orang akan bertanya-tanya, apakah emang ganteng, atau cuma ngibul. Kalau emang ganteng, saya bakal dicari produk-produk perawatan tubuh pria, sementara jika saya cuma ngibul saja, saya bakal dicari-cari orang supaya bisa ngajarin mereka cara ngibul yang baik dan benar.

alternative picture for orang paling ganteng di gaurt
Kapan lagi saya bisa mejeng sok ganteng gini? Tentu ga ganteng-ganteng amat, tapi bisakah jadi orang paling ganteng di Garut, masih perlu dibuktikan

Cara (Tidak) Ngibul yang Baik dan Benar

Yah, tentu saya tidak ingin mengajarkan cara ngibul yang baik dan benar. Yang ingin saya kuasai adalah, cara mengomunikasikan suatu produk terbaik, atau produk yang memang sangat bagus, ke media internet, agar bisa tersampaikan kepada setiap orang yang mencari produk serupa dengan kata kunci kualitas tersebut. Yah, jadi sebelum mengklaim sebagai produk terbaik, Anda minimal harus memiliki keyakinan, berdasarkan bukti-bukti nyata, bahwa produk Anda memang produk terbaik.

Jadi artikel ini hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa mengomunikasikan premis bahwa saya, Kang Fajrin, adalah orang paling ganteng di Garut. Tentu tidak seperti itu kenyataannya. Jika Anda ingin mengomunikasikan bahwa produk Anda adalah produk terbaik, setidaknya buktikanlah terlebih dahulu bahwa produk Anda memang demikian adanya.

Share

Published byFajrin Yusuf

AsGar, Social Entrepreneur, Hiker, Writing to Kill Time

11 Comments

  • […] (Baca juga artikelnya kang Fajrin tentang Orang Paling Ganteng di Garut) […]

  • Mimin kopi 76

    March 15, 2021 at 3:43 am Reply

    Wkwkwk, aya aya wae si mamang. Sok didu’akeun mugi engal janten nu pangkasepna saGarut.

    • kangfajrin

      March 15, 2021 at 9:00 am Reply

      hehe… teu kitu oge mang konsepna, wkwk…

  • Shelvy

    March 16, 2021 at 2:40 am Reply

    Naon deui wae ieu ari akang ni araneh wae. Wkwk.

    • kangfajrin

      March 16, 2021 at 4:07 am Reply

      namina ge usaha atuh geulis, kedah rada totalitas 🙂

  • […] Artikel ditulis oleh: Kang Fajrin,Pengurus website Jelajah Garut, Kopi 76, sekaligus blogger di website pribadinya, kangfajrin.id.Kunjungi juga riset kecilnya Kang Fajrin agar menjadi Orang Paling Ganteng di Garut […]

  • Jelajah Garut

    March 21, 2021 at 10:41 am Reply

    Wah, ditunggu kabar baiknyah, kalau sudah berhasil jadi yang paling ganteng di garut kita minta persenan yah. Wkwkwk…

    • kangfajrin

      March 24, 2021 at 2:24 am Reply

      oke siap, mohon dukungan nya dari setiap sumber daya yang dimiliki JG juga yah.

  • Liaila

    May 9, 2021 at 2:53 am Reply

    Something so is impossible

  • Juli

    December 8, 2021 at 10:35 am Reply

    Hello, Fajrin Yusuf Muttaqin. Semoga kamu tidak hanya bisa mengomunikasikan premis ‘orang paling ganteng di Garut’, tapi juga menunjukan bukti usaha dalam berproses menjadi orang paling ganteng di (ya terserah kamu mau apa/siapa-nya). Begitu aja lah ya, walau koq saya jadi ikut ngga jelas sih ngomong apa. Salam sehat berbahagia selalu di sana ya. Xiao men lai fu.

  • […] Editor : Kang Fajrin […]

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Share