Desa Margamulya, Kecamatan Cisompet, Januari 2017
When some people fight for power, glory, and wealth, some other people only wish for a bridge…
Sungai ini memisahkan dua dusun terpencil di Garut Selatan. Untuk mencapai titik ini, saya harus mati-matian mengendarai motor di jalan berbatu sejauh 13 km dari jalan raya di Neglasari, Cisompet. Dibeberapa titik, jalan ini memiliki kemiringan yang sangat curam dan berbahaya.
Dengan debit air sebegini besar, terutama di musim hujan, praktis jalan ini terlalu berbahaya untuk dilewati; sehingga dengan demikian, praktis satu dusun terisolir. Saya tidak ingin berfikir bagaimana bila ada seorang ibu hamil yang akan segera melahirkan, atau orang sakit yang butuh penanganan medis segera, atau anak yang ingin pergi sekolah, atau jika ada kebakaran… they have to stand on their own…
Saya kesini dengan niat ingin memperkenalkan wilayah ini dan potensi wisatanya ke mata publik; tapi akhirnya saya harus mewanti-wanti publik agar tidak kesini, kecuali dengan persiapan matang, dan kondisi kendaraan adventure yang prima.
***
Di malam hari, di suatu saung di tengah sawah di desa ini, Ucok melempar pertanyaan yang membawa kita hanyut pada diskusi malam yang panjang… “worth it ngga sih perjalanan kita kesini?”
Harusnya saya yang bertanya pada dia yang pergi dari kampung halamannya di Sumatera Utara sana, menuju salah satu dusun paling terpencil di kota kecil yang tidak populer… apa sih maunya dia? tapi saya tahu, dia cuma memancing… dan kita semua memang terpancing…
***
Banyak sekali yang ingin saya tulis, tapi tubuh ini sudah merengek meminta hak istirahatnya, setelah perjalanan panjang yang berat…
Anyway, makasih banyak untuk peserta ekspedisi Curug Dengdeng 6-7 Januari 2017, kang Ilham “Akew”, kang David “Ucok” Purba, kang Dea Kurniawan, serta Kang Ruli yang memiliki semangat besar untuk memajukan kampung halamannya, di samping semua keterbatasan yang ada.
Ekspedisi Curug Dengdeng ini sukses besar… kita tidak hanya sukses menemukan Curug yang dimaksud, tapi juga sukses menemukan bara api diri yang kemarin padam…
Our strength has been drained out, but our spirit has been fully charged!!!
So yes, this journey is worth every inch of it… 🙂
Fajrin Yusuf M,
Garut, 7 Januari 2017
Baca juga hasil ekspedisi kita di website Jelajah Garut melalui tautan ini.
*******
Suka dengan tulisan saya?
Kalau suka, kalian bisa berlangganan tulisan saya lho. Klik Disini.
Kalau tidak suka juga tidak apa-apa; boleh lah kritiknya disampaikan di kolom komentar di bawah. 🙂
Garut Fact! Beberapa Statistik Kabupaten Garut - Kang Fajrin
June 13, 2017 at 10:44 am[…] ke pedesaan. Kalian akan sujud syukur sudah bisa menikmati jalan mulus di perkotaan (Baca juga petualangan saya di Cisompet). Belum lagi masalah penerangan yang melanda jalanan Garut seperti yang telah ditulis sebelumnya. […]